Skip to main content

“Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” Itulah landasan KROYA mengajak seluruh timnya untuk mengikuti Bromo Marathon yang diselenggarakan pada 23 September 2018 lalu. Tujuannya tidak lain adalah untuk hubungan antara tim KROYA agar semakin solid, serta membangun semangat pada masing-masing individu.

Bromo Marathon adalah ajang lomba lari internasional yang terdiri dari 3 kelas yakni rute 10 km dan 21 km dan 41 km di kawasan Gunung Bromo. Para pesertanya pun beragam, dari mulai atlet lari hingga pelari amatir.

Salah satu aspek yang ditawarkan pada lomba lari yang telah menghipnotis 1.500 peserta itu adalah rutenya yang mengeliling perbukitan cantik Gunung Bromo.

Walaupun melintasi medan bukit yang naik turun bukit, semuanya terbayarkan dengan keindahan Gunung Bromo dan kesegaran udara disepanjang rute diantara pepohonan.

Tak heran event tahunan ini selalu menarik perhatian peserta baik dari dalam maupun luar negeri. Para peserta sering kali memanfaatkan keindahan panorama Gunung Bromo untuk berswafoto saat melintasi rute tersebut. Salah satu rute yang menawarkan pemandangan Gunung Bromo adalah jalur Desa Pakis Bincil yang terletak tak jauh kaldera Gunung Bromo.

Semoga dengan ikut berpartisipasinya tim KROYA dalam ajang ini dapat membangun kekompakan dan kebersamaan di dalam tim.

Leave a Reply